Presiden Joko Widodo (Jokowi), meminta seluruh Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk terus membantu pemerintah dalam menekan laju persebaran Covid 19 di wilayah masing masing. Mengingat, ini semua merupakan tanggung jawab bersama, demi dapat menciptakan hidup yang tenang dan dapat segera menyudahi pandemi yang berkepanjangan. Hal tersebut disampaikan Jokowi pada saat memberikan pegarahan kepada seluruh pimpinan daerah di Jawa Timur dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Madiun, 19 Agustus 2021.
Arahan Presiden ini dapat dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (20/8/2021). "Saya mengharapkan di Jawa Timur, karena penduduknya sangat besar, semua bertanggung jawab di wilayah masing masing," kata Jokowi. Menurut Jokowi, virus ini sangat sulit diduga bahkan dengan bentuk dan metode kalkulasi kalkulasi apapun.
"Yang namanya Covid ini, betul betul sangat sulit diduga dengan kalkulasi kalkulasi apapun," terang Jokowi. Seperti dapat terlihat pada laju penyebaran Covid belakangan ini. Pada 18 Mei lalu, dalam sehari 3.500 orang terpapar virus.
Namun ketika tiba tiba melonjak drastis di Kudus dan Bangkalan, itu diluar dugaan kita. Bahkan pada saat kelonjakan ini, jumlah kasus melonjak hingga mencapai 56 ribu kasus dalam sehari. Padahal sebelumnya deteksi terbanyak itu di Jakarta, Indramayu dan Meda.
Tetapi ternyata muncuknya ditempat lain. "Sampai di 18 Mei ini, jumlah orang terpapar virus itu 3.500 per hari, tetapi begitu muncul di Kudus dan Bangkalan itu diluar dugaan kita." "Karena dari deteksi yang kita lihat itu di Jakarta, Indramayu dan Medan, tapi ternyata muncuknya ditempat lain, karena barang ini tak kelihatan. Sehingga langsung melonjak naik ke 56 ribu," terang orang nomor satu di Indonesia itu.
Tapi, akhirnya saat ini sudah mulai pelan pelan terjadi penurunan kasus. Jika pada saat itu tak ada kebijakan yang ketat dari pemerintah, kata Jokowi, dikhawatirkan Agustus ini mungkin naik jadi 80 ribu kasus. Bahkan mungkin pada bulan September mendatang meledak sampai 160 ribu kasus.
Sehingga membuat kita melebihi India. "Jika tidak bisa dihentikan, Agustus mendatang mungkin bisa naik jadi 80 ribu kasus, September itu mungkin bisa sampai 160 ribu, kalau tak bisa menghentikannya, bisa di atas India kita," kata Jokowi. Untuk itu, demi menanggulanginya, saya meminta kepada panglima TNI dan kapolri, untuk membantu menghentikan penyebaran virus ini.
Yakni dengan menggerakkan semuanya anggotanya untuk memindahkan para pasien isoman ke tempat isolasi terpusat. Ini, menurut Jokowi, akan meminimalisir penyebaran virus Covid di lingkungan pemukiman. "Sehingga saya sampaikan pada saat itu kepada Panglima TNI dan Kapolri, tidak ada pekerjaan lain, yang ada adalah menghentikan ini jangan sampai ke 80 ribu melompat ke 160 ribu, sekali lagi hati hati mengenai ini."
"Kemudian Pangdam, Kapolda saya juga minta gerakkan semuanya anggotanya terutama yang berkaitan dengan isolasi terpusat. Kurangi isoman, pindah ke isolasi terpusat. Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran," terang Jokowi. Untuk itu, pada pertemuan ini, Jokowi juga meminta kepada para pimpinan daerah Provinsi di Jawa Timur, terutama di wilayah kabupaten dan kota, untuk terus waspada terhadap virus ini. "Saya ingatkan terutama di wilayah kabupaten dan kota, (bupati dan walikota) semuanya untuk terus waspada terhadap hal ini," ujar Jokowi.
Leave a Reply