Tambang Nikel di Pulau Obi Hasilkan Bahan Kendaraan Listrik

Tambang nikel di Pulau Obi berhasil memenuhi kebutuhan nikel untuk Indonesia dan sukses melakukan ekspor nikel ke berbagai negara. Mulai dari Jepang, Filipina, Tiongkok, hingga Korea. Keberhasilan ini semakin menambah daftar panjang fakta terkait kekayaan sumber alam di Indonesia. Pembahasan mengenai nikel sendiri semakin populer karena seperti yang diketahui, negara-negara dunia masih aktif membicarakan tentang peralihan energi bersih. Topik yang digadang-gadang adalah menciptakan kendaraan dengan negara listrik untuk lebih ramah lingkungan. Salah satu bahan utama yang diperlukan untuk menciptakan kendaraan impian tersebut adalah nikel.

Sebagai salah satu kawasan yang mempunyai lebih dari 72 juta ton nikel, Pulau Obi yang berada di Maluku Utara tentu masuk sebagai kawasan yang aktif menghasilkan nikel termasuk limonit. Berbeda dari jenis nikel lain, limonit masuk sebagai hasil tambang dengan kadar nikel rendah. Untung mengolahnya menjadi nikel dengan kualitas tinggi, perusahaan memerlukan proses yang lebih lama dan kompleks. Hal itu tentu akan memakan lebih banyak biaya. Kenyataan tersebut yang pada akhirnya, mengharuskan limonit sering dianggap sebagai nikel yang tidak dapat digunakan karena nilai ekonomisnya yang rendah.

Fakta tentang limonit baru-baru ini sangat menggemparkan karena salah satu perusahaan Indonesia berhasil mengolahnya menjadi nikel dengan kualitas tinggi. Harita Nikel menjadi perusahaan tambang nikel pertama di Indonesia yang sukses menggunakan teknologi pengolahan limonit bernama High Pressure Acid Leach (HPAL).

Penggunaan Nikel Limonit untuk Kendaraan Listrik

Teknologi HPAL yang digunakan tentu telah mendapat izin resmi dan semuanya dipastikan aman. Tidak hanya sampai disini, tenaga ahli juga diikutsertakan dalam operasional alat tersebut untuk benar-benar menghasilkan nikel limonit dengan nilai ekonomis tinggi. Usaha keras yang dilakukan tersebut tidak mengecewakan karena pada akhirnya, limonit berhasil terekstrak menjadi bagian dari Mixed Hydroxide Precipitate yang merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan baterai untuk kendaraan listrik.

Keberhasilan ini sudah pasti akan meminimalisir pembuangan nikel limonit yang tadinya dianggap sebagai sampah tambang, kini ikut serta dalam jenis nikel berkualitas yang mampu digunakan sebagai bentuk utama yang dimanfaatkan. Konsep perubahan energi bersih sendiri tidak hanya digaungkan oleh Indonesia, negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat sudah aktif membahas mengenai topik besar tersebut.

Respon masyarakat tentang hal itu juga disambut dengan baik. Bagaimanapun manusia tidak bisa memungkiri, bahwa polusi kendaraan yang terus menumpuk akan menyebabkan suhu udara yang semakin meningkat. Keadaan yang sudah terasa adalah cuaca ekstrim yang tidak mudah untuk diprediksi.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *